SIAK (RIAUPOS.CO) - Sekilas, jembatan depan Istana Asserayah Alhasyimiah atau Istana Matahari Timur, biasa saja. Namun jembatan itu memiliki nilai sejarah.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Tekad Perbatas Setia Dewa. Disebutkannya, jembatan yang dibangun pada 25 Agustus 1899 itu, diberi nama Jembatan Sukaramai. 

“Jembatan itu menjadi penghubung lingkungan istana dengan wilayah sekitarnya,” terang Tekad Perbatas.

Jembatan ini memiliki panjang 15,5 meter, dan jarak antara dua dinding jembatan 7,6 meter. Jembatan itu, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kemegahan Istana Asserayah Alhasyimiah atau Istana Matahari Timur.

Jembatan ini terbuat dari susunan bata berplester dengan plester terbuat dari bahan kapur. Jembatan ini sejatinya sangat ikonik, karena memang sebagai penghubung dengan wilayah sekitar istana, tentu jembatan ini tidak dapat dipisahkan dengan istana.

Sampai saat ini, jembatan ini masih tetap digunakan dan terlihat biasa saja, karena sangat sedikit yang mengenalnya.(ifr)

Kini menjelang tahun kunjungan sempena dengan hari jadi ke-25 Kabupaten Siak pada 2024 mendatang, atau Ulang Tahun Perak, Kadis Tekad akan terus memperkenalkan cagar budaya, sehingga dikenal dan menjadi edukasi karena bersejarah.(ifr)